Mengapa Harus Seragam?

Matahari telah menunjukkan sinarnya di pagi itu. terlihat seorang siswa, gagah dengan motor sportnya berangkat ke sekolah. Namanya Egi, dia anak dari pengusaha ternama di daerahnya. Namun karena orang tuanya sibuk dengan pekerjaan, Egi seakan kurang mendapatkan perhatian, sehingga seringkali berulah di sekolahnya. Akibatnya, sudah tiga kali ia pindah sekolahan. 
Kini ia sekolah di sebuah SMK swasta yang berada di pinggir kota. Baru saja satu semester ia bersekolah disini tapi sudah 5 kali ia harus berurusan dengan guru BK karena melanggar tata tertib sekolah.

Haloo Sob.. sapa Andi salah seorang temannya saat Egi tiba di halaman parkir sekolah
Haloo An, balas Egi
Gimana, udah kamu kerjakan PR Ku kan? Tanya Egi pada Andi
Tenang aja Sob, pokoknya beres

Egi memang sering kali menyalahgunakan fasilitas yang diberikan oleh orangtuanya, salah satunya dia tidak pernah membuat PR dan membayar temannya untuk mengerjakan setiap kali ada PR.

kriiiinggg......... bel masuk sekolah sudah berbunyi, Egi dan teman-temannya bergegas masuk ke kelasnya, karena hari ini Pak Aswin yang pertama masuk kelas. Guru yang mengajar mata pelajaran Agama ini di kenal siswa sebagai Guru yang paling disiplin dan paling ketat untuk urusan tata tertib sekolah.

Tak lama kemudian Pak Aswin masuk kelas. Seperti biasa ketua kelas memimpin salam dan doa di awal pelajaran.

Selamat Pagi Anak-Anak , sapa Pak Aswin yang mulai membuka pelajaran.
Selamat Pagi Pak, jawab semua siswa serentak

Baik, hari ini kita akan belajar tentang Akidah Ahlak , kalian sudah siap?
Siap Pak, Jawab semua siswa. 

Pak Aswin berjalan di lorong barisan meja siswa sambil menjelaskan materi pelajaran, namun tiba-tiba langkahnya terhenti di meja paling buncit ;

Egi..? sentak Pak Aswin
Iya pak. Jawab Egi
Mana dasi mu ?
aduh, aku lupa pakai dasi (gumam egi dalam hati dan tak menjawab pertanyaan Pak Aswin)
Kenapa diam? Mana dasi mu? Nah, ini lagi, kenapa masih kamu pakai sepatu mu ini? Apa kamu belum paham juga dengan tata tertib sekolah ini?
Egi hanya terdiam, karena ia menyadari seragamnya tidak sesuai dengan tata tertib.
Sekarang kamu keluar dan silahkan menghadap Guru BK ! perintah Pak Aswin dengan tegas
Tapi Pak?? jawab Egi
Tidak Ada tapi-tapian, Sekarang juga silahkan kamu keluar dan menghadap Guru BK, kamu boleh masuk jika sudah ada izin dari Guru BK.
Egi meninggalkan tempat duduknya tanpa sepatah katapun dan menuju ke Ruang BK untuk menghadap Ibu Sari.

Di muka pintu Ruang BK,

Selamat Pagi Bu, sapa Egi
Selamat Pagi, Silahkan masuk. jawab ibu Sari 

Ada apa Egi? tanya Ibu sari, sambil menatap kepada egi yang berdiri dihadapannya.
Ini Bu, saya di perintahkan pak Aswin untuk menghadap Ibu.

Emm, pasti gara-gara seragam mu kan? 
Iya Bu.. 
Apa kamu sudah lupa apa yang sudah ibu katakan padamu waktu itu? Kenapa kita harus memakai seragam sekolah? Kenapa Seragam sekolah diatur oleh sekolah? Kamu sudah lupa?
Egi hanya terdiam mendengar pertanyaan itu. 
Baiklah, mungkin kamu tidak bisa menjawabnya sekarang, dan karena ini sudah yang kesekian kalinya kamu lagi-lagi melanggar tata tertib, maka hari ini silahkan kamu pulang, kamu Ibu skors hari ini, dan kamu baru boleh masuk kembali besok jika kamu sudah bisa menjawab pertanyaan ibu tadi.
Tapi....
Tidak ada alasan lagi, sekarang silahkan kamu pulang !

Egi melangkah keluar dari ruang BK dengan hati yang dongkol penuh amarah menuju ke ruang kelasnya. setibanya di ruang kelas, egi langsung menuju tempat duduknya untuk mengabil tasnya, dan tanpa permisi dengan Pak Aswin iapun keluar kelas sambil menghempaskan pintu.

Dubrakkk... suara pintu dengan keras di hempas egi. Pak Aswin dan teman-teman egi hanya mengelus dada sambil melihat egi pergi dari kelas.

Sesampainya di rumah, Egi langsung meuju ke kamarnya, sambil menggerutu..

Dasar Sekolah Aneh, Guru Kolot, Masa Cuma nggak pakai dasi dan Pakai sepatu gini aja nggak boleh. Memangnya Ngapain sih harus seragam segala? gag boleh pakai ini, gak boleh pakai itu, gak bolah warna ini, gak boleh warna itu... uuuh... dasar aneh.. keluh egi dengan nada kesal sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Tak lama kemudian Egi tertidur, dan didalam tidurnya ia bermimpi ... seakan ia terbangun di dalam kelasnya. Namun ada yang berbeda,

bersambung.....






Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.